Tahun 2016 ini pertama
kalinya Penerbit Universal Nikko mengadakan lomba penulisan novel, setelah
sebelum-sebelumnya mengadakan beberapa kali lomba cerpen. Tema yang dipilih pun
seksi, yaitu lokalitas. Adapun terbilang ‘berat’, redaksi memilih tema ini
dengan berbagai pertimbangan. Universal Nikko mengambil tema lokalitas dari
segi budaya maupun geografis dengan segmen young
adult agar lokalitas Indonesia dikampanyekan dengan menarik lewat fiksi dan
mudah dicerna kalangan remaja dan dewasa muda. Dengan begitu diharapkan
Universal Nikko bisa mewadahi dan menjembatani lahirnya karya yang
mengeksplorasi keberagaman budaya dan keindahan Indonesia sebagai hiburan
tetapi sarat pengetahuan dan makin menumbuhkan rasa kecintaan terhadap tanah air.
Para juri kemudian menyeleksi
naskah-naskah untuk menentukan juaranya. Ada lima poin utama yang menjadi titik
berat penilaian: lokalitas yang terkandung dalam naskah, tata bahasa, ide
cerita, plot, dan penokohan. Lalu apa kata para juri?
Saya bertualang melalui
naskah-naskah peserta lomba, dan kian sadar betapa kayanya Indonesia dengan
lokalitas yang ada. Para peserta menyajikan cerita yang informatif, tentu saja
menambah wawasan saya tentang negeri ini. Selain itu pula tak sedikit naskah
yang membuat saya merenung, bersyukur, tertawa karena terhibur, tapi lain waktu
begitu menyesakkan dada.
Ari Keling – Penulis 14
novel dan pencipta lagu
Membaca karya-karya
peserta ada berbagai macam rasa, dari takjub bertualang ke pulau-pulau di
Indonesia, tentang gaya hidup, profesionalisme, modernitas yang dibarengi
tradisi. Lalu bergumul dengan bahasa gaul di cerita-cerita yang lain. Tiba-tiba
saya manyun tatkala mengikuti alur yang flat (seperti model sepatu) di kisah
lain, tanpa gejolak, hingga akhir menyisakan tanda tanya. Ada beberapa naskah
dibiarkan membias, tidak fokus, menjadikan juri pusing tujuh keliling.
Astuti Parengkuh - Staf
sekretariat sebuah NGO di Solo menyambi sebagai jurnalis untuk www.solider.or.id dan blog
Jurnal Perempuan.
Awalnya aku sempat hopeless, bisa enggak sih kami menemukan
naskah yang benar-benar layak dari sisi kualitas maupun kuantitas? Namun
ketakutanku terbantah, terbunuh oleh naskah-naskah yang tak hanya apik secara
teknis namun sekaligus juga menghibur. Ide bernuansa lokalitas yang luar biasa,
eksekusi cerita yang tertata, dialog yang segar dengan bahasa yang mengalir,
hadir di antara naskah-naskah lemah yang langsung masuk kotak sebelum sampai ke
portal penilaian selanjutnya.
Lonyek Rap - Penulis,
penyiar sekaligus rapper. Sudah melahirkan 12 novel, dan cerpen cerpennya
tersebar di berbagai media.
Membaca naskah-naskah
kemarin ini jadi tambah sadar bahwa menulis yang baik dan menarik itu sungguh
tak mudah. Beruntung sekali ada beberapa yang lumayan memikat hati,
namun juga tak mudah menentukan mana yang terbaik.
Dian Nafi – Penulis,
arsitek, dan blogger.
Ketika menemukan
beberapa naskah yang hampir tidak memuat lokalitas, saya sangat heran. Kenapa
bisa penulis luput memasukkan tema besar lomba? Banyak juga naskah yang kental
lokalitasnya, tapi konfliknya tipis, sehingga akhirnya jadi tidak menarik.
Namun tidak sedikit juga saya menemukan naskah dengan gagasan-gagasan unik dan
segar, juga memuat lokalitas yang pas.
Eva Sri Rahayu – Pimpinan
redaksi Universal Nikko, penulis, blogger, dan founder komunitas Twins Universe.
Dari pengamatan dewan
juri, naksah-naskah peserta lomba terbagi ke dalam beberapa kategori:
-
Pertama, naskah yang
unsur lokalitasnya minim bahkan hampir tidak ada. Naskah kategori pertama ini
meskipun konfliknya kaya dan tata bahasanya tertata baik, tetap mendapat nilai
rendah, karena gagal mengeksekusi tema besar lomba.
-
Kedua, naskah-naskah
yang kental lokalitasnya, tapi konfliknya tipis dan lemah. Model naskah ini
juga tersingkir cepat karena pada akhirnya menjadi kurang menarik.
-
Ketiga, naskah yang memenuhi
banyak kriteria, tetapi pemilihan tokohnya tidak sesuai dengan segmentasi. Kategori
ketiga ini pun tidak bisa dipilih menjadi pemenang.
-
Keempat, naskah-naskah
dengan gagasan-gagasan unik dan segar, juga memuat lokalitas yang pas. Naskah
kategori terakhir inilah yang masuk ke dalam bursa pilihan juri.
Memang, menulis novel
lokalitas membutuhkan energi besar, pun memerlukan riset yang mumpuni. Peserta
yang malas melakukan riset langsung terbaca dari unsur lokalitasnya yang lemah.
Tentunya tidak mudah menghasilkan karya yang paripurna, namun ini kompetisi,
sesempit apa pun waktu yang tersedia untuk menyelesaikan karya, tetap karya
paling matanglah yang terpilih.
Setelah dewan juri
menilai keseluruhan naskah yang lolos penjurian, tiap juri memegang naskah
jagoannya masing-masing. Karena hampir tidak ada naskah yang mendapat nilai
mencolok, diadakanlah sidang penentuan pemenang. Sidang ini berjalan alot.
Masing-masing juri saling beradu argumen untuk memenangkan jagoan naskahnya.
Berjam-jam dewan juri berdebat, membedah satu persatu naskah yang masuk bursa
lima besar. Sidang yang awalnya tenang, berubah makin panas. Tiap juri terus
mempertahankan naskah pilihannya. Berbagai pertimbangan disampaikan. Naskah
pemenang haruslah memenuhi lima kriteria dengan satu pertimbangan kuat lain:
Apakah naskah tersebut dapat diterima publik dengan sukacita? Akhirnya dewan
juri menemukan titik terang, pemenang berhasil ditentukan, meski harus ada
juri-juri yang patah hati.
Naskah-naskah para
pemenang “Kompetisi Menulis Universal
Nikko 2016: Young Adult Locality Novel”
terpilih adalah naskah berkarakter kuat, memiliki cerita yang memikat, dan penuturan
tata bahasa berdiksi indah yang melebur dengan bahasa keseharian yang segar.
(Catatan Dewan Juri
Kompetisi Menulis Universal Nikko 2016)
Inilah para pemenang
hasil penjurian ketat Universal Nikko:
Juara I
Semangkuk Rendang di Negeri Paman Sam - Ryan Maulana
Juara II
Tahu Aci - Zachira Indah
Juara Harapan
I. Berenang di Laut Ungu - Redhita K.
II. I Promise Alone - Farah Balqis Nabilah
III. Dear Mr. Mendoan - Xie Nur
Hadiah :
Juara 1 : Rp 7.000.000,- + kontrak terbit + sertifikat
Juara 2 : Rp 5.000.000,- + kontrak terbit +u sertifikat
3 Juara Harapan : Paket buku masing-masing senilai Rp 500.000,-
Selamat kepada para
pemenang!
*Keputusan Dewan Juri tidak dapat
diganggu gugat dan tidak ada surat menyurat
*Teknis penyerahan hadiah akan
di-email-kan langsung kepada para pemenang.
12 comments
Write commentsnice post
Replyselamat untuk para pemenang, terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan, meskipun karya kubtak masuk dalam 15 besar maupun juara tapi terimakasih atas masukan dari para juri. mudah-mudahan akan ada kompetisi lagi yang akan di selengarakan oleh pihak universal nikko. semoga ini menjadi lecutan semangat untuk saya dalam menulis lebih baik lagi
ReplyHmm sepertinya saya hanya bisa mengucapkan selamat saja buat para pemenang semoga makin sukses untuk kedepannya.
Replyselamat yah buat yang menang
Replyhai infonya keren kak.. kalau ingin tahu tentang web gratis yukk disini saja.. terimakasih
ReplyAduh jadi pengen juga ikutan nih.
Replyselamat kepada para pemenang.
Replyjadi pengen ikut lombanya biar bisa menang seperti mereka :(
ReplySslamat untuk para pemenang. Eh btw hadiahnyo gede juga ya hihi
ReplyHAdiahnya unik yah.
Replywah selamat yah
ReplySelamat untuk para pemenang ^^
ReplyEmoticonEmoticon