Senyum adalah sebuah antologi yang didedikasikan untuk Perpustakaan Senyum yang menembus anak jalanan.
![]() |
Universal Nikko |
Ada Cinta, Persahabatan dan Canda Tawa
SENYUM. Satu kata yang sederhana tetapi memiliki banyak
makna. Sebuah perpustakaan kecil di daerah Bogor Selatan yang menamakan diri
Perpustakaan Senyum adalah wadah membaca yang awalnya tumbuh dalam
kesederhanaan, tapi seketika menguat tatkala keinginan dan minat anak-anak yang
makin besar terhadap buku. Rasa cinta, persahabatan dan canda tawa dari para
sahabat senyumlah yang mengokohkan kebersamaan ini. Selama 2 tahun sudah
perpustakaan ini bertahan dalam dimensi yang penuh liku. Walau begitu,
perpustakaan ini tidak pernah lupa akan tujuan awalnya yang ingin menyapa
anak-anak jalanan yang sebenarnya lebih membutuhkan sarana membaca dan belajar.
Dari keyakinan inilah antologi amal ini terlahir. Cinta dari para sahabat
senyum yang menguatkan kami untuk keterbatasan mereka.
Inilah 23 kisah yang dikemas secara unik dan penuh hikmah
oleh para sahabat senyum, karena sesungguhnya cinta adalah senyum, dan senyum
adalah cinta. Keduanya saling berkait dan tak terpisahkan satu sama lain.
“Kumcer ini kaya
dengan metafora multikultural. Selintas seperti sederhana tapi pada titik
terjauh memiliki kedalaman kontemplasi yang ngangenin. Seperti pelangi sastra
yang lahir dari keragaman sidik jari kepenulisan, juga seperti sebuah taman
ketika banyak warna memanjakan kolbu pembaca. Ini yang membuat saya tenggelam.
Ada deret humanisme, nestapa manusia dan pergulatan budaya yang mencengangkan.
Di sini, semoga para pemilik masa depan sastra Indonesia ini, tidak berhenti di
kilometer nol.”
(Tandi Skober, esais
dan penikmat sastra)
“Buku ini sangat
ringan dan inspiratif. Sarat dengan hitam putihnya persahabatan, full love,
crying and smile.”
(Mayoko Aiko,
penulis)
“Inilah realita
percintaan remaja saat ini, yang lebaayyy ... yang kiyut! Yang rempong! Yang
kepo! Yang mendayu! Nggak lupa, yang ajib inspiratif juga ada! Semuanya
digambarkan dengan apik oleh 23 cerpenis fantastis. Mereka mengukir 23 senyum,
23 sisi, 23 suasana, 23 makna terindah dalam 23 cerita.”
(Paulus Nugroho,
penikmat buku, ilustrator lepas)
1 comments:
Write commentsSuka banget baca buku kumcer seperti ini :-)
ReplyEmoticonEmoticon